in the understanding of the typolog

in the understanding of the typologies of tourists, this topic is highly complex and depends on a range of factor. we cannot hope to encompass the complex patterns of behaviour we see in the real world with one single typology. some of the above historical research on tourists needs, motivations and expectations may actually come up with fairly similar dimensions but may label them differently (plog, 1987).

furthermore, the dynamic nature of the tourism industry may not be able to represent the many changes in consumer behaviours which have taken place over the years (e.g. the introduction of the IVS by the mainland's authority in 2003. since the hong kong had experienced an influx of tourist from the mainland which dramatically changed the visitor profiles of hong kong).

finally, some typology concepts are generally applied in the study of tourists as if they can be universally applicable to all tourists (plog's psychocentric position of destination is an example). however, they seem to ignore the national and cultural differences among the tourists, which surely weaken the validity of the concepts. in view of all these, we may need to study more typologies as there are many different types of tourism products, tourism markets, countries and cultures.

Results (Indonesian) 1:

dalam pemahaman tipologi wisatawan, topik ini sangat kompleks dan tergantung pada berbagai faktor. kita tidak bisa berharap untuk mencakup kompleks pola perilaku kita lihat di dunia nyata dengan satu tipologi satu. beberapa penelitian sejarah di atas pada kebutuhan wisatawan, motivasi dan harapan mungkin benar-benar datang dengan dimensi cukup mirip tapi mungkin label mereka berbeda (plog, 1987).Selain itu, sifat dinamis dari industri pariwisata tidak dapat mewakili banyak perubahan dalam perilaku konsumen yang telah berlangsung selama bertahun-tahun (misalnya pengenalan IVS oleh otoritas daratan di 2003. karena hong kong yang telah mengalami masuknya wisatawan dari daratan yang berubah secara dramatis pengunjung profil hong Kong).Akhirnya, beberapa konsep tipologi umumnya diterapkan dalam studi wisatawan seolah-olah mereka dapat Universal berlaku untuk semua wisatawan (plog's psychocentric posisi tujuan adalah contoh). Namun, mereka tampaknya mengabaikan perbedaan budaya nasional dan antara para wisatawan, yang pasti melemahkan validitas konsep-konsep. mengingat semua ini, kita mungkin perlu mempelajari tipologi lain karena ada banyak jenis produk Wisata, pasar pariwisata, negara dan budaya.

Results (Indonesian) 2:

dalam pemahaman tentang tipologi wisatawan, topik ini sangat kompleks dan tergantung pada berbagai faktor. kita tidak bisa berharap untuk mencakup pola kompleks perilaku kita lihat di dunia nyata dengan satu tipologi tunggal. beberapa penelitian sejarah di atas pada wisatawan kebutuhan, motivasi dan harapan dapat benar-benar datang dengan dimensi cukup mirip tapi mungkin label mereka berbeda (Plog, 1987). Selanjutnya, sifat dinamis dari industri pariwisata mungkin tidak dapat mewakili banyak perubahan dalam perilaku konsumen yang telah berlangsung selama bertahun-tahun (misalnya pengenalan IVS dengan otoritas daratan pada tahun 2003. sejak kong hong telah mengalami masuknya turis dari daratan yang secara dramatis mengubah profil pengunjung dari hong kong). akhirnya, beberapa konsep tipologi umumnya diterapkan dalam studi wisatawan seolah-olah mereka bisa universal yang berlaku untuk semua wisatawan (posisi psychocentric Plog untuk tujuan adalah contoh). Namun, mereka tampaknya mengabaikan perbedaan nasional dan budaya di antara para wisatawan, yang pasti melemahkan validitas konsep. dalam pandangan semua ini, kita mungkin perlu mempelajari lebih tipologi karena ada berbagai jenis produk pariwisata, pasar pariwisata, negara dan budaya.