According to the Ohlson (1995)model

According to the Ohlson (1995)model, not only the book value per share (BVPS) and the earning per share (EPS), but also the v variable contribute to the share price. The latter variable should express facts known to the market at time t and not (yet) incorporated into the accounting system, but nonetheless able to affect future earnings. The decision to render explicit the v variable with the IC is justified by the motivations in Section 2.2, while the decision to measure it using VAICe methodology is justified in Section 2.3. As regards the relationship between IC measured by VAICeand firm performance, the critical analysis of the existing empirical literature allowed us to highlight a relevant aspect in relation to the better explicative power of the research model, which correlates the three VAICe components instead of the overall VAICe index.

Results (Indonesian) 1:

Menurut model Ohlson (1995), tidak hanya nilai buku per saham (BVPS) dan pendapatan per saham (EPS), tetapi juga variabel v berkontribusi terhadap harga saham. Kedua variabel harus Check fakta dikenal ke pasar pada waktu t dan tidak (belum) dimasukkan ke dalam sistem akuntansi, tetapi tetap dapat mempengaruhi pendapatan di masa depan. Keputusan untuk membuat eksplisit variabel v dengan IC adalah justified oleh motivasi dalam bagian 2.2, sementara keputusan untuk mengukurnya menggunakan metodologi VAICe justified di bagian 2.3. Mengenai hubungan antara IC diukur oleh VAICeand berlandaskan kinerja, analisis kritis terhadap literatur empiris yang ada memungkinkan kita untuk menyorot aspek yang relevan dalam kaitannya dengan kekuatan explicative lebih baik penelitian model, yang berkorelasi tiga komponen VAICe daripada indeks VAICe keseluruhan.

Results (Indonesian) 2:

Menurut Ohlson (1995) model, tidak hanya nilai buku per saham (BVPS) dan earning per share (EPS), tetapi juga variabel v berkontribusi pada harga saham. Variabel terakhir harus mengungkapkan fakta-fakta yang diketahui pasar pada waktu t dan tidak (belum) dimasukkan ke dalam sistem akuntansi, tapi tetap mampu mempengaruhi laba masa depan. Keputusan untuk membuat eksplisit variabel v dengan IC adalah fi membenarkan ed oleh motivasi dalam Bagian 2.2, sementara keputusan untuk mengukurnya menggunakan metodologi VAICe yang dibenarkan dalam Bagian 2.3. Mengenai hubungan antara IC diukur dengan VAICeand kinerja fi rm, analisis kritis terhadap literatur empiris yang ada memungkinkan kita untuk menyoroti aspek yang relevan dalam kaitannya dengan kekuatan yg menjelaskan lebih baik dari model penelitian, yang berkorelasi tiga komponen VAICe bukan keseluruhan VAICe indeks.