Daun sirihDaun sirih dipakai sebaga

Daun sirih
Daun sirih dipakai sebagai sarana alat pengecer (diteteskan mata) karena daun ini yang dianggap paling praktis dan pantas di samping baunya yang enak. Tidak keliru bila dikatakan bahwa daun sirih mempunyai kelebihan-kelebihan dari pada daun lain sehingga tim pengecer tidak mengalami kesulitan-kesulitan yang berarti dalam memberikan nasihat-nasihatnya. Pada acara ini calon pendekar diharuskan membeli satu bendel daun sirih. Oleh pelatihnya dipilih daun sirih yang temu rose dan diserahkan kepada dewan pengesah. Daun-daun itu sudah disertai nama dan weton kelahiran miliknya masing-masing. Nasihat-nasihat tim pengecer didasarkan pada metode komparasi atau perbandingan yang ada pada daun sirih. Khasiat daun sirih banyak sekali, hal ini diartikan agar para pendekar Setia Hati menjadi manusia yang banyak manfaatnya bagi dirinya maupun orang lain di manapun berada. Jumlah antara daun sirih dan weton kelahiran hanyalah untuk menanamkan rasa percaya di hati para calon pendekar kepada kemampuan serta ilmu jiwa dari tim pengecer. Kemudian hasil irisan daun sirih yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air menggambarkan keberanian, kesetiaan, dan nasib. Ini diartikan bahwa keberanian harus didasarkan pada kebenaran. Kesetiaan pendekar harus kepada hatinya agar tidak bisa dikalahkan. Nasib adalah sesuatu yang tidak seorang pun mengetahuinya kecuali Allah. Manusia tidak mempunyai hak melihat masa depan, tetapi bukan berarti tidak boleh berikhtiar dan berusaha untuk memperbaikinya. Acara pengesahan merupakan acara puncak yang diikuti calon pendekar putra dan putri. Calon pendekar putri harus dalam keadaan bersih (tidak datang bulan). Acara ini dimulai pukul dua belas malam sampai subuh, terdiri atas acara selamatan dan acara inti. Acara selamatan dihadiri oleh sesepuh, ulama, pejabat, keluarga para calon pendekar, dan masyarakat. Acara ini meliputi makan bersama, promosi tentang Persaudaraan Setia Hati Terate serta hiburan. Acara inti khusus dihadiri oleh warga PSHT. Acara pengesahan ini diawali sumpah dengan menggunakan air sebagai medianya. Air sumpah ditempatkan di tempat yang mudah dilihat seluruh calon pendekar. Setelah itu seluruh sesepuh dan dewan pengesah mengambil tempat dekat air sumpah untuk berdoa bersama. Selanjutnya bergiliran untuk minum air tersebut sebelum diminumkan kepada calon pendekar. Air sumpah itu hanyalah sarana untuk memantapkan sumpah sebagai pendekar yang akan mengamalkan ilmu yang diperoleh sesuai dengan proporsinya. Selanjutnya dilakukan acar amakan klepon dan arang-arang kambang, mempunyai alasan bahwa untuk memperoleh energi tambahan diperlukan sakarosa atau makanan yang manis-manis mengingat semalam suntuk para calon pendekar harus mengikuti acara pengesahan.

Results (English) 1:

Betel leavesDaun sirih dipakai sebagai sarana alat pengecer (diteteskan mata) karena daun ini yang dianggap paling praktis dan pantas di samping baunya yang enak. Tidak keliru bila dikatakan bahwa daun sirih mempunyai kelebihan-kelebihan dari pada daun lain sehingga tim pengecer tidak mengalami kesulitan-kesulitan yang berarti dalam memberikan nasihat-nasihatnya. Pada acara ini calon pendekar diharuskan membeli satu bendel daun sirih. Oleh pelatihnya dipilih daun sirih yang temu rose dan diserahkan kepada dewan pengesah. Daun-daun itu sudah disertai nama dan weton kelahiran miliknya masing-masing. Nasihat-nasihat tim pengecer didasarkan pada metode komparasi atau perbandingan yang ada pada daun sirih. Khasiat daun sirih banyak sekali, hal ini diartikan agar para pendekar Setia Hati menjadi manusia yang banyak manfaatnya bagi dirinya maupun orang lain di manapun berada. Jumlah antara daun sirih dan weton kelahiran hanyalah untuk menanamkan rasa percaya di hati para calon pendekar kepada kemampuan serta ilmu jiwa dari tim pengecer. Kemudian hasil irisan daun sirih yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air menggambarkan keberanian, kesetiaan, dan nasib. Ini diartikan bahwa keberanian harus didasarkan pada kebenaran. Kesetiaan pendekar harus kepada hatinya agar tidak bisa dikalahkan. Nasib adalah sesuatu yang tidak seorang pun mengetahuinya kecuali Allah. Manusia tidak mempunyai hak melihat masa depan, tetapi bukan berarti tidak boleh berikhtiar dan berusaha untuk memperbaikinya. Acara pengesahan merupakan acara puncak yang diikuti calon pendekar putra dan putri. Calon pendekar putri harus dalam keadaan bersih (tidak datang bulan). Acara ini dimulai pukul dua belas malam sampai subuh, terdiri atas acara selamatan dan acara inti. Acara selamatan dihadiri oleh sesepuh, ulama, pejabat, keluarga para calon pendekar, dan masyarakat. Acara ini meliputi makan bersama, promosi tentang Persaudaraan Setia Hati Terate serta hiburan. Acara inti khusus dihadiri oleh warga PSHT. Acara pengesahan ini diawali sumpah dengan menggunakan air sebagai medianya. Air sumpah ditempatkan di tempat yang mudah dilihat seluruh calon pendekar. Setelah itu seluruh sesepuh dan dewan pengesah mengambil tempat dekat air sumpah untuk berdoa bersama. Selanjutnya bergiliran untuk minum air tersebut sebelum diminumkan kepada calon pendekar. Air sumpah itu hanyalah sarana untuk memantapkan sumpah sebagai pendekar yang akan mengamalkan ilmu yang diperoleh sesuai dengan proporsinya. Selanjutnya dilakukan acar amakan klepon dan arang-arang kambang, mempunyai alasan bahwa untuk memperoleh energi tambahan diperlukan sakarosa atau makanan yang manis-manis mengingat semalam suntuk para calon pendekar harus mengikuti acara pengesahan.

Results (English) 2:

Betel leaves
Betel leaves are used as a means of reseller tools (dripped eye) because these leaves are considered the most practical and appropriate in addition to smell bad. Do not be mistaken to say that the betel leaves have the advantages of the other so that the team leaves retailers are not experiencing significant difficulties in giving his admonitions. In this event the prospective warriors are required to buy a bundle of betel leaf. Selected by coach appointment betel leaf rose and handed over to the council certifier. The leaves had been accompanied by his birth name and weton respectively. Counsels retailers teams based on the method of comparison or ratio that existed at the betel leaf. Efficacy of betel leaf a lot, it means that the warriors Setia Hati human being beneficial to themselves and others wherever they are. Number of betel leaves and weton birth is only to instill confidence in the hearts of the candidates warriors on the capabilities and knowledge of team spirit retailers. Then the results of sliced ​​betel leaf is inserted into a glass filled with water depicts the courage, loyalty, and fate. This means that the courage to be based on truth. Loyalty to his warrior should not to be defeated. Fate is something that no one knows except Allah. Humans do not have the right to see the future, but not mean there should be endeavored and tried to fix it. The event is the culmination of ratification followed by prospective warrior sons and daughters. Candidates warrior princess must be clean (no period). This event starts at twelve nights until dawn, consisting of the event of salvation and the core event. The event was attended by elders salvation, scholars, officials, families of the prospective warriors, and society. This event includes a meal together, the promotion of the Brotherhood Faithful Heart Terate and entertainment. Special core event was attended by residents PSHT. The event was preceded sworn attestation by using water as a medium. Air oath was placed in a prominent place all candidates warriors. After that the whole elders and council certifier took place near the water vow to pray together. Furthermore, it turns to drink water before drinking from them to prospective warriors. Air oath was merely a means to establish the oath as a warrior who will practice the knowledge obtained in accordance with the proportions. Furthermore, the pickle amakan klepon and charcoals kambang have reason that the additional energy required to obtain sucrose or sweet foods all night considering the prospective warrior must attend attestation.