relationship between emotional expr

relationship between emotional expression skills and visionary behavior using a
sample of senior organizational leaders and a validated measure of nonverbal
emotional skills, emotional expressivity (Riggio, 1989). Defined as basic nonverbal
expression of emotions through facial expressions, tone of voice and other
paralinguistic cues, and posture/body movements, emotional expressivity has been
described by many as an integral component of charisma (Riggio, 1992) and visionary
leadership (Sashkin, 1988; Bass, 2002). In a recent review of the research on emotional
expressivity, Riggio and Riggio (2002) concluded that emotionally expressive
individuals have the ability to establish subtle connections with others on an emotional
level and transmit emotional messages that can affect the moods and emotional states
of others. Similarly, Gardner and Avolio (1998) argued that charismatic leaders use
body posture and gestures, speaking rate, smiles, eye contact, and touch to project a
powerful and confident presence, and that such nonverbal displays may be utilized to
elicit desired responses from followers. Based on the preceding discussion of leader
emotional expressivity and visionary leadership, the following hypothesis is presented:
H1. Leader emotional expressivity skills will be positively related to follower
ratings of visionary leadership.

Results (Indonesian) 2:

hubungan antara keterampilan ekspresi emosional dan perilaku visioner menggunakan
sampel dari para pemimpin organisasi senior dan ukuran divalidasi dari nonverbal
keterampilan emosional, ekspresivitas emosi (Riggio, 1989). Didefinisikan sebagai dasar nonverbal
ekspresi emosi melalui ekspresi wajah, nada suara dan lainnya
isyarat paralinguistik, dan postur / gerakan tubuh, ekspresivitas emosional telah
dijelaskan oleh banyak sebagai komponen integral dari karisma (Riggio, 1992) dan visioner
kepemimpinan (Sashkin 1988 ; Bass, 2002). Dalam sebuah tinjauan terbaru dari penelitian tentang emosi
ekspresivitas, Riggio dan Riggio (2002) menyimpulkan bahwa ekspresif secara emosional
individu memiliki kemampuan untuk membangun koneksi halus dengan orang lain pada emosional
tingkat dan mengirimkan pesan-pesan emosional yang dapat mempengaruhi suasana hati dan keadaan emosional
dari orang lain. Demikian pula, Gardner dan Avolio (1998) berpendapat bahwa pemimpin karismatik menggunakan
postur tubuh dan gerakan, kecepatan bicara, tersenyum, kontak mata, dan sentuhan untuk proyek
kehadiran yang kuat dan percaya diri, dan bahwa menampilkan nonverbal tersebut dapat dimanfaatkan untuk
memperoleh respon yang diinginkan dari pengikut . Berdasarkan pembahasan sebelumnya dari pemimpin
expressivity emosional dan kepemimpinan visioner, hipotesis berikut disajikan:
H1. Pemimpin keterampilan ekspresivitas emosional akan berhubungan secara positif dengan pengikut
peringkat kepemimpinan visioner.