Though its origin can be traced to

Though its origin can be traced to the private sector, corporate governance is applicable to
cooperatives which are a form of corporation. Thus, cooperatives too face issues associated
with governance. Moreover, agency theory argues that the board of directors plays a crucial
role in protecting shareholders’ interests. Directors of cooperatives who act as agents to
their members play a significant function linking managers’ actions to the interests of their
members and customers. Good and effective governance help to enhance the financial
performance and sustainability of the cooperatives. The success of a cooperative depends
on the degree of participation of its members. This paper aims to examine the association
between cooperative governance in terms of members’ participation and gender (male
composition of the board), and cooperative performance. The study examined the annual
reports from 2008 to 2012 of 34 cooperatives in Malaysia. It was found that male directors
dominated the board of cooperatives in Malaysia. The relationship between male
composition of the board and cooperative performance was insignificant. The mean of
members’ participation (attendance of directors at board meetings) was found to be high
but it did not have any significant association with cooperative performance. The scope of
analysis in this study was limited by the data set available. Further research on the
influence of governance on cooperative performance can be explored in the future by
looking at other governance characteristics via interviews or/and with the use of
questionnaire survey.
Keyword: cooperative, governance, cooperative governance, performance

Results (Indonesian) 1:

Meskipun asal-usulnya dapat ditelusuri ke sektor swasta, tata kelola perusahaan merupakan berlaku untukkoperasi yang merupakan bentuk Corporation. Dengan demikian, koperasi juga menghadapi isu-isu yang terkaitdengan pemerintahan. Selain itu, badan teori berpendapat bahwa Dewan Direksi memainkan pentingperan penting dalam melindungi kepentingan pemegang saham. Direksi koperasi yang bertindak sebagai agen untukanggota-anggota mereka memainkan fungsi penting menghubungkan manajer tindakan untuk kepentingan merekaanggota dan pelanggan. Tata-pemerintahan yang baik dan efektif dapat membantu untuk meningkatkan keuangankinerja dan keberlanjutan koperasi. Keberhasilan koperasi tergantungpada tingkat partisipasi para anggotanya. Makalah ini bertujuan untuk menguji Asosiasiantara kerja sama pemerintahan dari anggota partisipasi dan jenis kelamin (laki-lakikomposisi Dewan), dan koperasi kinerja. Penyelidikan ini menguji tahunanLaporan dari 2008-2012 34 koperasi di Malaysia. Ternyata bahwa laki-laki Direksimendominasi Dewan koperasi di Malaysia. Hubungan antara laki-lakikomposisi Dewan dan koperasi kinerja tidak signifikan. Rata-ratapartisipasi anggota (kehadiran Direksi pada Rapat Dewan) ditemukan untuk menjadi tinggiTapi itu tidak memiliki hubungan signifikan dengan kinerja koperasi. Ruang lingkupAnalisis dalam studi ini dibatasi oleh kumpulan data yang tersedia. Penelitian lebih lanjut padapengaruh pemerintahan pada kinerja koperasi dapat dieksplorasi di masa depan olehmelihat karakteristik pemerintahan lain melalui wawancara atau / dan dengan penggunaansurvei kuesioner.Kata kunci: koperasi, tata kelola, kerja sama pemerintahan, kinerja

Results (Indonesian) 2:

Meskipun asal-usulnya dapat ditelusuri ke sektor swasta, tata kelola perusahaan berlaku untuk
koperasi yang merupakan bentuk korporasi. Dengan demikian, koperasi juga menghadapi masalah yang terkait
dengan pemerintahan. Selain itu, teori keagenan berpendapat bahwa dewan direksi memainkan penting
peran dalam melindungi kepentingan pemegang saham. Direksi koperasi yang bertindak sebagai agen untuk
anggota mereka memainkan fungsi yang signifikan menghubungkan tindakan manajer untuk kepentingan mereka
anggota dan pelanggan. Baik dan efektif pemerintahan bantuan untuk meningkatkan keuangan
kinerja dan keberlanjutan koperasi. Keberhasilan koperasi tergantung
pada tingkat partisipasi anggotanya. Makalah ini bertujuan untuk menguji hubungan
antara tata kelola koperasi dalam hal partisipasi anggota dan jenis kelamin (laki-laki
komposisi dewan), dan kinerja koperasi. Studi ini meneliti tahunan
laporan 2008-2012 dari 34 koperasi di Malaysia. Ditemukan bahwa direksi laki-laki
mendominasi dewan koperasi di Malaysia. Hubungan antara laki-laki
komposisi dewan dan kinerja koperasi tidak signifikan. Rerata
partisipasi anggota '(kehadiran direksi di rapat dewan) ditemukan menjadi tinggi
tetapi tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja koperasi. Ruang lingkup
analisis dalam penelitian ini dibatasi oleh data set yang tersedia. Penelitian lebih lanjut pada
pengaruh pemerintahan pada kinerja koperasi dapat dieksplorasi di masa depan dengan
melihat karakteristik pemerintahan lain melalui wawancara atau / dan dengan menggunakan
survei kuesioner.
Kata Kunci: kooperatif, tata kelola, tata kelola koperasi, kinerja